Sunday 12 November 2017

Bandara Soekarno-Hatta

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang profil Bandar Udara Soekatno-Hatta yang baru-baru ini tengah menjadi pemberitaan terkait isu akan di jual atau diserahkan pengelolaannya kepada asing. Seperti dikatakan pada awal tulisan, kami akan membahas mengenai profil dan bukan mengenai isunya. Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta ( IATA: CGK , ICAO :
WIII ) merupakan sebuah bandar udara utama yang melayani penerbangan untuk Jakarta, Indonesia. Bandar udara ini diberi nama sesuai dengan nama dwitunggal tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta, yang sekaligus merupakan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pertama.
Bandara Soetta memiliki kode IATA CGK. Nama populer dalam masyarakat adalah Bandara Cengkareng oleh karena berdekatan dengan wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, meskipun secara
geografis berada di kecamatan Benda , Kota Tangerang. Bandara ini mulai beroperasi pada tahun 1985, menggantikan Bandar Udara Kemayoran (penerbangan domestik) di Jakarta Pusat, dan Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Bandar Udara Kemayoran telah ditutup, sementara Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma masih beroperasi, melayani penerbangan charter dan
militer. Terminal 2 dibuka pada tahun 1992.
Bandara Soekarno-Hatta memiliki luas 18 km², memiliki 2 landasan paralel yang dipisahkan oleh 2 taxiway sepanjang 2,4 km. Terdapat dua bangunan terminal utama: Terminal 1 untuk semua penerbangan domestik kecuali penerbangan yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan Terminal 2 melayani semua penerbangan internasional juga domestik oleh Garuda.

Terminal 1 adalah terminal pertama yang dibangun, selesai pada tahun 1985. Terletak di sisi selatan bandara, di seberang Terminal 2. Terminal 1 memiliki 3 sub-terminal, masing-masing dilengkapi dengan 25 loket check-in, 5 loket bagasi dan 7 Gerbang. Ini memiliki kapasitas
untuk menangani 9 juta penumpang per tahun. Setiap bangunan terminal dibagi menjadi 3 concourse. Terminal 1A, 1B, dan 1C. digunakan (kebanyakan) untuk penerbangan domestik oleh maskapai lokal. Terminal 1A melayani penerbangan oleh Lion Air (Kecuali Sumatera dan
Bali), Dan Wings Air. Terminal 1B melayani penerbangan Lion Air (Khusus Sumatera Dan Bali). Sedangkan terminal 1C melayani penerbangan oleh Batik Air Domestik dan Citilink Domestik. Gerbang di Terminal 1 memiliki awalan A, B Dan C. Gerbangnya adalah A1-A7, B1-B7 dan C1-C7. Dalam rencana baru, Terminal 1 akan memiliki kapasitas meningkat menjadi 18 juta penumpang per tahun
Terminal 2D dan 2E digunakan untuk melayani semua penerbangan internasional maskapai asing. Terminal 2D untuk semua maskapai luar yang dilayani oleh PT Jasa Angkasa Semesta, salah satu kru darat bandara. Terminal 2E untuk maskapai internasional yang dilayani oleh Garuda, termasuk semua penerbangan internasional Garuda dan Merpati. Terminal 2F untuk penerbangan domestik Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines.

Terminal 3 selesai dibangun pada tanggal 15 April 2009 . Terminal 3 ini selesai nantinya akan dipergunakan oleh Maskapai penerbangan berbiaya murah. Saat ini ada 2 Maskapai penerbangan yang
menggunakan Terminal 3 yaitu
Indonesia Air Asia dan Mandala Airlines. Dan direncanakan dapat didarati pesawat model Airbus A380.
SHIA melakukan pendaratan
perdana pesawat A380 (SQ-232) pada tanggal 4 Mei 2012 walaupun status pendaratan sendiri adalah divert landing .
Bandar udara ini dirancang oleh arsitek Perancis Paul Andreu, yang juga merancang Bandar Udara Charles de Gaulle di Paris, Perancis.
Salah satu karakteristik besar
bandara ini adalah gaya arsitektur lokalnya, dan kebun tropis di antara lunge tempat tunggu. 

Bandar Udara Internasional
Soekarno-Hatta memiliki 180 gerai lapor-masuk ( check-in counter ), 42 pengklaiman bagasi, dan 45 gerbang. Setiap sub-terminal (A-F, terminal 1-2) memiliki 25 gerai lapor-masuk, 5 pengklaiman bagasi (8 di 2D-2E) dan 7 gerbang. Terminal 3 memiliki 30 gerai lapor- masuk, 6 pengklaiman bagasi dan 3
gerbang. PT Angkasa Pura II sedang merencanakan pembangunan terminal baru dengan fitur desain yang modern. Terminal 3 dibangun
untuk maskapai bertarif rendah. Terdapat sebuah rencana besar untuk membangun 5 terminal penumpang + 1 terminal haji dan 4 landasan pacu.  Bandar udara ini membebankan pajak sebesar Rp.150.000 (US$15) untuk setiap penumpang internasional dan Rp.
40.000 (US$4) untuk setiap
penumpang domestik. 

Nah itulah uraian dari kami mengenai profil Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta yang dikutip dari situs wikipedia Indonesia. Semoga bermanfaat. 


Source : Wikipedia Indonesia