yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola . Frank M. Robinson, sahabat
sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol
untuk periklanan. Kemudian, ia
menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo
paling terkenal di dunia.
Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata
berlogo Coca-Cola . Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi
penjualan penting yang berkesinambungan.
Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian
cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatkan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen
dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca- Cola sesuai namanya secara lengkap
nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain".
Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun
1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
Di indonesia, Coca-Cola pertama kali hadir sekitar tahun 1927,
Saat Netherland Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkan untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta). Produksi Coca-Cola lumpuh pada zaman penjajahan Jepang (1942-1945) tetapi tepat sesudah kemerdekaan Republik Indonesia, pabrik tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL) dengan status perusahaan nasional. Kemudian
pada tahun 1971, dengan pertambahan mitra usaha dan modal, didirikanlah pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. The Jaya Beverages Bottling Company.
Tercatat sampai saat ini 11 pabrik Coca-Cola yang beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun pendiriannya adalah Jakarta pada tahun 1971. Medan pada tahun.1973, Surabaya pada tahun 1976. Semarang pada tahun 1976 dan Ujung pandang (Makassar) pada tahun 1981. Kemudian Bandung pada tahun 1983, Padang pada tahun 1985, Bali pada tahun 1985, Manado pada tahun 1985, Banjarmasin pada tahun 1991 dan Lampung pada tahun 1995. Pada tahun 2000, tiga perusahaan baru Coca-Cola di Indonesia didirikan, yaitu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI), PT. Coca- Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI).
Pabrik Coca-Cola berlisensi di seluruh dunia, Pabrik botol yang
memegang kontrak ekskulsif dengan perusahaan ini memproduksi produk akhir dalam bentuk kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur dengan air yang telah disaring dan pemanis.
Pabrik-pabrik tersebut kemudian menjual, mendistribusikan, dan
memasarkan Coca-Cola ke toko-toko eceran dan mesin penjaja.
Coca-Cola Enterprises adalah contoh pabrik Coca-Cola, yang
merupakan pabrik Coca-Cola terbesar di Amerika Utara dan Eropa Barat. The Coca-Cola Company juga menjual konsentrat untuk air mancur soda di sejumlah restoran besar dan distributor jasa makanan.
The Coca-Cola Company juga pernah mengeluarkan minuman cola lain dengan merek Coke, yang paling umum adalah Diet Coke, kemudian Caffeine-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-Free, Coca- Cola Cherry, Coca-Cola Zero , Coca-Cola Vanilla, dan beberapa versi khusus berperisa lemon, jeruk nipis, atau kopi. Pada tahun 2011 Coca-Cola menjadi merek termahal di dunia versi interbrand.
Sekilas profil Coca Cola:
Produsen : The Coca-Cola Company
Jenis : Minuman ringan
Negara asal : Amerika Serikat
Diperkenalkan : pada tahun 1886
Warna : Caramel E-150d
Rasa Cola: Cola Cherry, Cola V
Cola Green Tea, Cola Lemo
Lemon Lime, Cola Lime,
Orange and Cola Raspb
Situs Web: www.coca-cola.com
0 komentar:
Post a Comment